Banyak orang yang sering melakukan kebiasaan begadang, baik mulai dari hanya sekedar nongkrong, main game atau bahkan lembur kerja. Tahukah anda begadang merupakan hal yang tidak baik, bahkan dapat merusak tubuh. Waktu malam hari memang waktu yang terbaik untuk istirahat setelah melakukan aktifitas seharian di siang hari. Tanpa kita sadari tubuh melakukan banyak proses di malam hari, maka istirahat malam sangatlah diperlukan.
Nah, berikut 8 resiko yang mungkin terjadi jika terlalu sering begadang.
1. Kadar gula darah naik
Gula digunakan oleh hati dalam proses detoksifikasi. Kekurangan tidur akan menurunkan kemampuan sel lemak untuk menanggapi insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Penelitian oleh Women’s Hospital menemukan bahwa tidur malam kurang dari 5 jam dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2.
2. Daya ingat Menurun
Otak menyimpan berbagai memori jangka panjang dan diproses ketika tidur. Kekurangan tidur akibat begadang akan melemahkan kemampuan daya ingat.
3. Menurunkan fertilitas
Wanita yang sering begadang dapat berisiko mengalami penurunan pada kualitas ovum dan sekresi hormon.
4. Risiko Kanker
Tidur malam yang terlalu singkat dapat mengganggu produksi hormon melatonin. Hormon ini berperan dalam melawan kanker prostat, parkinson, dan sebagainya. Melatonin juga mendukung aktifitas antioksidan, dalam melawan zat-zat karsinogenik penyebab kanker.
5. Penyakit Jantung dan Stroke
Tidur malam yang kurang dari 6 jam dan dilakukan secara terus-menerus, dapat mengakibatkan arteri meradang yang pada akhirnya memicu penumpukan plak pada yang pembuluh darah. Kondisi ini lebih rentan terhadap serangan jantung dan stroke.
6. Anemia
Metabolisme dalam tubuh yang terganggu akibat begadang dapat berakibat produksi sel darah merah tidak berjalan dengan baik.
7. Stres dan depresi
Bukan hanya buruk bagi kesehatan fisik, begadang ternyata juga dapat mengganggu psikologis seseorang. Sering begadang mengakibatkan mudah gelisah dan tersinggung.
8. Mengganggu kesehatan kulit
Begadang sepanjang malam menyebabkan hormon kortisol dilepaskan dalam jumlah banyak. Produksi kortisol yang berlebihan akan memecah kolagen kulit, sehingga menurunkan elastisitas dan kehalusan kulit.
