Mencium bayi tidak hanya memberi ikatan emosi, tapi secara biologis memberi manfaat bagi kesehatan. Ketika Bunda mendaratkan ciumannya ke tubuh atau wajah bayi, ia memberi 'sampel' patogen yang ada di wajah bayi. Lalu sampel ini diambil oleh organ limpoid sekunder ibu seperti amandel, kemudian bermigrasi ke payudara ibu dan menghasilkan antibodi yang dibutuhkan bayi. Itu sebabnya bayi yang sering dicium memiliki kekebalan tubuh yang baik.
Sebuah kelompok penelitian yang dipimpin oleh Dr Tagg menemukan bahwa ketika seorang ibu mencium bayinya, secara tidak langsung, si ibu akan mentransmisikan sejenis bakteri tertentu yang dapat membantu membangun kekebalan terhadap penyakit seperti pilek dan radang telinga. Bukan hanya itu, pelukan ibu rupanya turut andil dalam mempromosikan pemulihan penyakit lebih cepat. Manfaat kesehatan ini ditemukan dalam sebuah penelitian di Bliss Hospital, terutama pada anak-anak yang lahir prematur di Montreal. Penelitian ini melibatkan 61 bayi. Dalam penelitiannya, para ilmuwan mengambil sampel darah serta mengukur dan mengamati kecepatan denyut jantung, tingkat oksigen dalam darah dan ekspresi wajah bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi dalam pelukan ibu mengalami proses kesembuhan lebih cepat. Bayi-bayi ini sepenuhnya lepas dari rasa sakit selama tiga menit setelah mendapatkan peluk dan cium dari ibu mereka. Namun ketika bayi sudah tidak mendapatkan dekapan dan proteksi dari ibu, ada kemungkinan penyakitnya kambuh.
Tetapi disisi lain karena terlalu sayang, terlalu sering mencium bayinya di semua bagian pipi, ternyata juga tidak baik, kebiasaan sering mencium bayi berlebih terbukti membahayakan kesehatan bagi sang bayi sendiri. Pasalnya, banyak kuman atupun virus penyebab penyakit yang dapat ditularkan melalui percikan ludah dan menyebar di udara sehingga terhirup oleh bayi. "Yang ditakutkan dari cium itu adanya air ludah yang mengandung banyak sekali virus yang akan tertular lewat udara. Kalau di luar negeri, orang akan melarang anak-anaknya untuk dicium sembarang orang," tutur Product Manager PT Wyeth Indonesia dr. Theresia Adhitirta, disela-sela seminar imunisasi, di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, Sabtu (12/9). Menurut dr. Theresia, kebiasaan mencium berpotensi menyebabkan bayi terkena penyakit Invasive Pneumococcal Disease (IPD), yaitu sekelompok penyakit infeksi pneumokokus seperti radang paru (pneumonia), infeksi darah (bakteremia), dan radang selaput otak (meningitis).
Jadi sebaiknya mencium bayi seperlunya saja, karena jika berlebihan juga kurang baik.
Sumber Kompas.com